Tuesday, October 5, 2010

SEJARAH PERKEMBANGAN MANAJEMEN

I.            Pendahuluan
            Manajemen sebenarnya sama usianya dengan kehidupan manusia, mengapa demikian karena pada dasarnya manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa terlepas dari prinsip-prinsip manajemen, baik langsung maupun tidak langsung, baik di sadari ataupun tidak disadari. Ilmu manajemen ilmiah timbul pada sekitar awal abad ke 20 di benua Eropa barat dan Amerika. Dimana di negara-negara tersebut sedang dilanda revolusi yang dikenal dengan nama revolusi industri. Yaitu perubahan-berubahan dalam pengelolaan produksi yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan masyarakat sudah semakin maju dan kebutuhan manusia sudah semakin banyak dan beragama sejenisnya. Sekarang timbul suatu pertanyaan “siapa sajakah yang sebenarnya memakai manajemen “ apakah hanya digunakan di perusahaan saja atau apakah di pemerintahan saja. Manajemen diperlukan dalam segala bidang. Bentuk dan organisasi serta tipe kegiatan. Dimana orang-orang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
Kata Manajemen berasal dari bahasa Prancis kuno ménagement, yang memiliki arti seni melaksanakan dan mengatur. Manajemen belum memiliki definisi yang mapan dan diterima secara universal. Mary Parker Follet, misalnya, mendefinisikan manajemen sebagai seni menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini berarti bahwa seorang manajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Ricky W.Griffin mendefinisikan manajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapai sasaran (goals) secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapat dicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berarti bahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dan sesuai dengan jadwal.
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.

II.          Sejarah Perkembangan Manajemen
Perkembangan teori menajemen terjadi saat ini adalah  sangatlah pesat. Oleh karena itu , kita harus mempelajari tentang manajemen mengenai sasaran,dan bagaimana proses perkembangan teori teori manajemen dan prinsip prinsip manajemen itu sendiri.
Ada terdapat aliran-aliran pemikir tentang manajemen, sebagai berikut :
A. Aliran klasik ( yang akan di bagi menjadi dua aliran , menejemen ilmiah dan teori organisasi klasik )
B. Aliran hubungan manusiawi ( sering disebut aliran Neoklasik)
C. Aliran menejemen modern
            A. Aliran Klasik
Sebelum sejarah yang disebut  zaman manajemen ilmiah muncul , telah menjadi revolusi industry pada abad ke 19 , yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan suatu pendekatan manajemen yang sistematik. Dan kemudian dibahas dalam teori-teori dan prinsip-prinsip manajemen dan di uraikan oleh para tokoh dan gagasan mereka.
 Perkembangan awal teori  manajemen
            Ada dua tokoh manajemen ,yang mengawali munculnya manajemen ilmiah, yang akan dibahas disini, yaitu: Robert Owen dan Charles Babbage .
 Robert Owen ( 1771-1858)
Pada permulaan tahun 1800 an : Robert Owen , seorang manajer beberapa pabrik pemintalan kapas di New Lanark Skotlandia.Menekankan penting unsur manusia dalam produksi. Dia membuat perbaikan - perbaikan dalam kondisi kerja , seperti pengurangan hari kerja standar,pembatasan anak-anak dibawah umur yang bekerja,membagun perumahan yang lebih baik bagi karayawan  dan mengoperasikan toko perusahaan yang menjual barang-barang dengan murah.
 
Table 3.1.:  Sejarah Perkembangan Teori  Manajemen

Periode Waktu
Aliran Manajemen
Kontributor
1870-1930
Manajemen Ilmiah
Fedrick w taylor
Frank dan Lilian Gilbreth
Henry Gannt
Harington
Emerson
1900-1940
Teori Organisasi Klasik
Henti Fayol
Jame J Mooney
1930-1940
Hubungan manusiawi
Hawthorne Studies
Eltion Mayo
Fritz Roenhlisberger
Hugo Monsterberg
1940- Sekarang
Manajemen Modern
Abraham Maslow Chris Argyris, Douglas Mcgregor, Edgar schien, David Mcclelend, Robert Blake dan Jane Mauton , Ernest Dale, Peter Drucker dan sebagai nya, serta ahli - ahli operation research( Management science)

Charles Babbage  (1792-1871 )
Charles Babbge,seorang profeaor matematika dari inggris,mencurahkan banyak wktunya untuk membuat operasi-operasi pabrik menjadi lebih efisien.Babbge adalah pengajur pertama prinsip pembagian kerja melalui spesifikasinya.
1.  MANAJEMEN ILMIAH
Aliran manajemen ilmiah ( scientific management ) ditandai konstribusi-konstribusi dari Federick W. Taylor,Frank dan Lillian Gilbreth,Henry L. Gantt,dan Harrington Emerson,yang akan diuraikan satu persatu.
Frederick W. Taylor  ( 1856-1915 )
Manajemen ilmiah mula-mula dikembangkan oleh Federick Winslow Taylor sekitr tahun 1900 an. Karena karyanya tersebut,Taylor disebut “bapak manajemen ilmiah”. Dalam buku-buku literature,manajemen ilmiah sering diartikn berbeda.
Arti pertama,manajemen ilmiah merupakan penerapan ilmiah meode studi,anlisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi.
Arti kedua ,manajemenilmiah adalah seperangkat mekanisme - mekanisme atau teknik - teknik “a bag of trick” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
Taylor menuangkan gagasan-gagasannya dalam tiga judul makalah,yaitu:Shop Management,The Principle of Scientific Management,dan Testimony Before the Special House Committee,yang dirangkum dalam sebuah buku yang berjudul Scientific Management.
Toylor memberikan prinsip – prinsip dasar dalam penerapan pendekatan pada manajemen , sbb:
  • Pengembangan metoda-metoda imiah dalam manajemen,agar,sebagai contoh,metoda yang paling baik untuk pelaksanaan setiap pekerjaan dapat ditentukan.
  • Seleksi ilmiah untuk karyawan,agar setiap karyawan dapat diberikan taggung jawab atas sesuatu tugas sesuai dengan kemampuannya.
  • Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.
  • Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.
 Frank dan Lillian Gilbreth ( 1868-1924 dan 1878-1972).
Contributor utama dalam aliran ini adalah pasangan suami istri Frenk Bungker dan Lilian Gilbreth. Dalam aliran ini Frank lebih cenderung terhadap masalah yang sangat efisien, terutama untuk menemukan “cara yang terbaik untuk mengerjakan suatu tugas”.
Sedangkan istrinya Lillian Gilbreth lebih tertarik pada aspek-aspek manusia dalam kerja ,seperti seleksi,penempatan dan latihan personalia.Dia menuangkan gagasannya dalam buku yamg berjudul” The Psychology of Management”.
Henry L. Gantt ( 1861-1919 )
Seperti Taylor, Henry L. Gantt mengemukakan gagasan-gagasan,yaitu :
·         Saling menguntungkan antar tenaga kerja dengan manajemen.
·         Seleksi kerjasama ilmiah tenaga kerja
·         Sistem insentif (bonus) untuk merangsang produktivitas.
·         Pengunaan-pengunaan,instruksi-instruksi kerja yang terperinci.
      Harrington Emerson (1853-1931)
Emerson mengemukakan 12 (dua belas) prinsip-prinsip efisiensi yang sangat terkenal, yang secara ringkas adalah sebagai berikut:
·         Tujuan-tujuan dirumuskan dengan jelas.
  • Kegiatan yang dilakukan masuk akal.
  • Adanya staf yang cakap.
  • Disiplin.
  • Balas jasa yang adil.
  • Laporan-laporan yang terpercaya, segera, akurat dan ajeg – sistem informasi dan akuntansi.
  • Pemberian perintah-perencanaan dan pengurusan kerja.
  • Adanya standar-standar dan skedul-skedul – metoda dan waktu setiap kegiatan.
  • Kondisi yang distandardisasi.
  • Operasi yang distandarisasi.
  • Instruksi-instruksi praktis tertulis yang standar.
  • Balas jasa efisiensi-rencana intensif.
2. TEORI ORGANISASI KLASIK
Henri Fayol, seorang industrialis prancis,mengemukakan teori dan teknik-teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan oeganisasi – organisasi yang komplek dalam bukunya yang terkenal,administration industrielle et generale(administrasi industrsi dan umum). Dalam teori administrasinya dia memerincikan manajemen menjadi lima unsur , yaitu: Perencanaan, pengorganisasian , Pemberian perintah, Pengkordinasian, Pengawasan.

B. ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI
Aliran hubungan manusiawi (prilaku manusia atau Neoklasik) muncul karena ketidak- puasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efesiansi produksi dan keharmonisan kerja.Para manajer masih menghadapi kesulitan-kesulitan dan frustrasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola-pola prilaku yang rasional.
 Ada beberapa ahli yang mencoba melengkapi teori organisasi Klasik dengan pandangan sosiologi dan psikologi,yaitu :
  1. Hugo Munsterberg ( 1863-1916)
Dia sebagai pencecus psikologi industri’sehingga hugo munsterberg disebut bapak “psikologi industri”. Dalam bukunya Psikology and Industial Effisiensy,dia menguraikan tentang peralatan psikologi untuk mencapai tujuan.
  1. Elton Mayo (1880-1949)
    Dia mengemukakan bahwa, Hubungan manusia sering digunakan sebagai istilah umumuntuk menggambarkan cara seorang menejer berinteraksi kepad bawahan bawahannya. Itu bertujuan untuk menciptakan hubungan kemanusian yang baik.

C. ALIRAN MANAJEMEN MODERN
Masa manajemen modern berkembang melalui dua jalur yang berbeda.Jalur pertama merupakan pengembangan dari aliran hubungan manusiawi yang dikenal sebagai prilaku organisasi, dan yang lain dibangun atas dasar manajemen ilmiah,dikenal sbg aliran kuantitatif (operation research dan management science atau manajemen operasi )
             PRILAKU ORGANISASI
Perkembangan aliran prilaku organisasi ditandai dengan pandangan dan pendapat baru tentang prilaku manusia dan sistem sosial.Toko-toko aliran ini antara lain :
1.  Abraham Maslow,yang mengemukakan adanya “hirarki kebutuhan“dalam penjelasannya tentang prilaku manusia dan dinamimika motivasi.
2.  Douglas McGregor dengn teori X dan teori Y nya.
3.  Frederick Herzberg yang menguraikan teori motivasi higienis atau teori dua faktor.
4.  Robert Blake dan Jane Mouton yang membahas lima gaya kepemimpinan dengan kisi-kisi manejerial (managerial grid).
5.  Rensis Likert yang telah mengidentifikasi dan melakukan penelitian secara extensive mengenai empat sistem manajemen, dari system 1 :exploitif-otoriatif sampai system 4: partisipatif kelompok.
6.  Fred Fiedler yang menyarankan pendekatan contingency pada studi kepemimpinan
7.  Chris Argyris yang memandang organisasi sebagai sistem social atau sistem antar hubungan budaya.
8.  Edgar Schein yang banyak meneliti dinamika kelompok dalam organisasi, dan lain-lainnya.
Ada beberap prinsip dasar penting yang disimpulkan dari pendapat para tokoh- tokoh manajemen modern, yaitu sebagai berikut :
1.    Manajemen tidak dapat dipandang sebagai suatu teknik secara ketat (peranan, prosedur, prinsip)
2.    Manajemen harus sistematik dan pendekatan yang digunakan harus dengan pertimbangan secara hati hati.
3.    Organisasi sebagai keseluruhan dan pendekatan menejer individual untuk pengawasan sesuai dengan situasi.
4.    Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi sangat dibutuhkan.

            ALIRAN KUANTITATIF
Aliran kuantitatif ditandai dengan berkembangnya team-team riset operasi (operations research) dalam pemecahan masalah-masalah industri, yang didasarkan atas sukses team-team riset operasi inggris dalam perang dunia ke II. Rist operasi kemudian diformalisasikan dan disebut aliran management science yang berfungsi untuk penganggaran modal , manajemen aliran kas , scheduling produksi , pengembangan strategi produksi , perencanaan pengembangan sumber daya manusia, penjagaan tingkat persedian yang optimaldan sebagainya
Langkah-langkah pendekatan management science biasanya sebagai berikut:
1.  Perumusan masalah.
2.  Penyusunan suatu model matematis.
3.  Mendapatkan penyelesaian dari model.
4.  Pengujian model dan hasil yang didapatkan dari model.
5.  Penetapan pengawasan atas hasil-hasil.
6.  Pelaksanaan hasil dalam kegiatan-implementasi.

        PENDEKATAN SISTEM
Pendekatan sistem pada manajemen bermaksud untuk memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan. Pendekatan system member manajer cara memandang organisasi sebagai suatu keseluruhan dan sebagai bagian dari lingkungan eksternal yang lebih luas. Sistem pendekatan adalah sangat mendasar sehingga segala sesuatu adalah saling berhubungan tau saling tergantung. Suatu sistem terdiri dari elemen elemen yang saling tergangtung dan saling berhubungan dan bila elemen tersebut berinteraksi maka membentuk suatu kesatuan yang menyeluruh.
PENDEKATAN KONTINGENSI
Pendekatan kontingensi (contingency approach) dikembangkan oleh para manajer, konsultan dan peneliti yang mencoba untuk menerapkan konsep-konsep dari berbagai aliran manajemen dalam situasi kehidupan nyata. Menurut pendekatan ini tugas seorang menejer adalah mengidentifikasikan eknik mana , pada situasi tertentu , dibawah keadaan tertentu , dan pada waktu tertentu dana akan membawa pencapaintujuan manajemen.
III.        Penutup
Manajer saat ini dituntut mempelajari dan memahami semua teori manajemen yang dihasilkan oleh berbagai aliran, karena manajer bisa memilih teori yang paling sesuai untuk menghadapi situasi tertentu. Disamping itu seorang manajer dapat saja menggabungkan dan memanfaatkan teori dan konsep yang paling cocok atau pendekatan untuk menghadapi masalah sederhana maupun yang kompleks dan pendekatan-pendekatan ini yang menggambarkan kedudukan dan peranan manajemen saat ini dan di masa datang.
 Ada beberapa alasan untuk mengetahui dan mempelajari perkembangan ilmu manajemen yang akan diuraikan di bawah ini yaitu antara lain:
1.    Membentuk pandangan kita mengenai organisasi. Mempelajari teori manajemen juga memberi petunjuk kepada kita di mana kita mendapatkan beberapa ide mengenai organisasi dan manusia didalamnya.
2.    Kesempatan mengambil pandangan yang berbeda dari situasi sehari-hari.
3.    Membuat kita sadar mengenai lingkkungan usaha.Mempelajari berbagai teori manajemen berdasarkan perkembangannya, kita dapat memahami bahwa setiap teori adalah karena berdasarkan lingkungannya yaitu ekonomi, sosial, politik dan pengaruh teknologi yang dirasakan pada waktu dan tempat terjadinya peristiwa tertentu. Pengetahuan ini membantu setiap orang untuk memahami apa sebabnya teori tertentu cocok terhadap keadaan yang berbeda.
4.    Mengarahkan terhadap keputusan manajemen. Mempelajari evolusi manajemen membantu memahami proses dasar sehingga dapat memilih suatu tindakan yang efektif. Pada hakekatnya suatu teori merupakan asumsi-asumsi yang koheren/logis, untuk menjelaskan beberapa fakta yang diobservasi. Teori yang absah, dapat memprediksi apa yang akan terjadi pada situasi tertentu. Dengan adanya pengetahuan ini, kita bisa rnenerapkan teori manajemen yang berbeda terhadap situasi yang berbeda.
5.    Merupakan sumber ide baru. Mempelajari perkembangan teori manajemen memungkinkan kita pada suatu ide atau gagasan tentang mengatur aktifitas.

IV.        Daftar Pustaka
id.wikipedia.org
T.Hani Handoko, op cit,halaman 53-59

5 comments: